Inovasi Internet Of Things
Tren Internet of Things di Indonesia bertumbuh
sehat. Kendati pertumbuhan di sektor consumer
masih belum begitu memuaskan,
pemanfaatan di ranah industri tampak menunjukkan keseriusan. Efisiensi
perputaran roda bisnis dalam tubuh perusahaan adalah satu alasan kuat yang
mendasarinya.
Ditinjau secara umum, ekosistem IoT di Indonesia
setidaknya telah unjuk gigi dengan beberapa jagoan inovasi yang berpotensi
besar untuk menjadi lebih besar; inilah lima inisiasi di antaranya.
HARA
HARA adalah produk IoT yang dikembangkan untuk
menangani permasalahan di sektor pertanian dan pangan. Produk dari Dattabot ini
disiapkan untuk menanggulangi masalah potensi lahan, optimasi pertanian, dan
mencegah pertumbuhan hama dan penyakit tanaman. Fitur utama dari produk
berbasis blockchainini antara lain ialah aplikasi smartphone untuk mengambil
data, web-based analytic, dan prediksi hasil panen yang disertai rekomendasi
untuk para petani (misalnya, pupuk seperti apa yang perlu digunakan).
Blockchain yang terdesentralisasi dinilai dapat menciptakan dampak sosial.
Dattabot memulai dari sektor pangan dan pertanian, berikutnya menjalar ke
sektor lainnya yang paling berdampak bagi masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan,
transportasi dan hiburan.
Qlue
Salah satu cita-cita startup pengembang layanan yang
menghubungkan antara pemerintah dengan masyarakat ini adalah ingin berinovasi
mengembangkan produk smart city berbasis IoT, khususnya untuk diterapkan di
wilayah perkotaan. Disampaikan oleh CEO Qlue Rama Raditya, bahwa saat ini sudah
mulai terdesain beberapa inisiatif IoT untuk smart city, misalnya pengembangan
traffic lamp yang terhubung ke sebuah command center, kotak sampah pintar, dan
juga air pollution detector. Berbagai otomatisasi ini dinilai akan menjadi
makin “viral” ketika smart city menjadi sebuah kebutuhan di perkotaan.
Spekun
Telkomsel bekerja sama dengan Banopolis
mengembangkan bike sharing pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi
NB-IoT lewat aplikasi Spekun. Bike sharing adalah sebuah konsep layanan
peminjaman sepeda kepada publik dalam jangka waktu tertentu dari satu titik
lokasi ke titik lokasi lainnya. Teknologi yang diterapkan pada ekosistem sepeda
kuning (Spekun) di kampus UI Depok tersebut adalah peminjaman sepeda berbasis
aplikasi smartphone, dengan didampingi penyediaan tiang atau dock parkir
berbasis radio-frequency identification (RFID) sehingga sepeda hanya bisa
diparkirkan pada dock parkir tersebut.
Upaya Telkomsel menciptakan dalam menciptakan
gebrakan tidak sebatas di Spekun saja; Telkomsel juga menunjukkan keseriusannya
dengan menyelenggarakan program Telkomsel Innovation Center (TINC) dengan Forum
IoT sebagai bagian dari payung besarnya, dan semua developer, startup, maupun orang-orang
yang punya ketertarikan lebih di bidang IoT dapat secara gratis mengikuti
kegiatan convention dan exhibition pada hari Kamis, 26 Juli 2018.
eFishery
eFishery adalah alat pemberi pakan ikan otomatis.
Alat ini tidak hanya mengotomatisasi pemberian pakan secara terjadwal dengan
dosis yang tepat, tetapi juga mencatat setiap pemberian pakan secara real-time.
Pengguna dapat mengakses data pemberian pakan kapan pun dan di mana pun. Tidak
ada lagi masalah over-feeding, pemberian pakan ikan yang tidak teratur atau
pakan yang diselewengkan. Secara spesifik, eFishery berusaha membantu peternak
ikan dan udang, karena biasanya pemberian makan ikan menguasai antara 50 hingga
80 persen biaya operasi peternakan ikan.
eFishery juga dikenal sebagai startup yang sering
memenangkan berbagai kompetisi startup tingkat global. Bekerja sama dengan
TINC, eFishery akan mengeksplorasi pemanfaatan modul NarrowBand IoT (NB-IoT)
untuk konektivitas yang lebih efektif. Hal ini sejalan dengan ekspansi pasar
dengan model bisnis yang lebih matang dan validasi pasar baru akan memanfaatkan
kompetensi dan jaringan konsumen luas Telkomsel. Sedikit informasi, Founder
& CEO eFishery Gibran Huzaifah juga akan mengisi kelas di TINC 2018 Forum
IoT.
Nodeflux
Nodeflux adalah platform dengan kemampuan komputasi
terdistribusi dan juga kemampuan menyebarkan “brain”, komputasi dan kecerdasan
buatan secara scalable. Di sini “brain” yang dimaksud dapat digunakan untuk
implementasi pada pengolahan seperti Big Data, IoT dan Machine Learning.
Memadukan antara teknologi Artificial Intelligence,
Machine Learning dan Deep Learning di area Computer Vision, Nodeflux dianggap
dapat diimplementasikan untuk beberapa sektor bisnis, seperti pemantauan
persediaan barang di sektor retail dan pengelolaan sistem parkir pada bisnis
properti.
Lima produk dan startup di atas adalah contoh karya
unggulan kreator Indonesia di bidang IoT. Sejalan dengan ekosistem yang mulai
terbentuk mendewasa dan masih banyak ruang yang bisa diisi dari aspek bisnis
dan pemasaran, kreator IoT perlu lebih banyak menunjukkan tajinya dalam
mengembangkan produk IoT.