1. Semakin mudah menemukan informasi
Internet of Things menjadikan
setiap perangkat dapat saling berbagi informasi dan data. Konsep ini tidak
hanya berlaku untuk perangkat yang sama jenisnya. Contohnya, smartphone dapat
terhubung dengan komputer desktop untuk mengirim file, smartwatch dapat
mengirim foto ke televisi, dan mungkin saja sepeda yang Anda gunakan
sehari-hari akan dapat mengirimkan data rute yang telah Anda tempuh ke
smartphone Anda.
2. Perangkat dikendalikan oleh
perangkat
Selain itu, setiap perangkat juga dapat dikendalikan secara remote melalui perangkat yang lain. Sehingga tidak lama lagi, smartwatch Anda akan mampu menonaktifkan kunci keamanan rumah setiap kali Anda pulang.
Apakah konsep Internet of Things masih tampak sebagai hal yang mustahil? Sepertinya tidak. Menurut Forbes, sebuah perusahaan analis Gartner mengatakan bahwa pada tahun 2020 akan ada sebanyak 26 milyar perangkat yang saling terhubung.
Selain itu, setiap perangkat juga dapat dikendalikan secara remote melalui perangkat yang lain. Sehingga tidak lama lagi, smartwatch Anda akan mampu menonaktifkan kunci keamanan rumah setiap kali Anda pulang.
Apakah konsep Internet of Things masih tampak sebagai hal yang mustahil? Sepertinya tidak. Menurut Forbes, sebuah perusahaan analis Gartner mengatakan bahwa pada tahun 2020 akan ada sebanyak 26 milyar perangkat yang saling terhubung.
3. Mengurangi terjadinya ‘human error’
pada kinerja sistem
IoT bukan hanya menjadikan beban biaya dan resiko dalam membangun dan menggunakan teknologi menjadi ringan. Namun, IoT membuat sistem bekerja sendiri dalam mengelola perangkat apapun. Sehingga keterlibatan manusia diperkecil untuk menghindari terjadinya ‘human error’. Faktor kesalahan manusia adalah angka pendukung terjadinya kecelakaan lalu lintas. Hal ini menjadikan Google memiliki ide untuk membangun mobil otomatis.
IoT bukan hanya menjadikan beban biaya dan resiko dalam membangun dan menggunakan teknologi menjadi ringan. Namun, IoT membuat sistem bekerja sendiri dalam mengelola perangkat apapun. Sehingga keterlibatan manusia diperkecil untuk menghindari terjadinya ‘human error’. Faktor kesalahan manusia adalah angka pendukung terjadinya kecelakaan lalu lintas. Hal ini menjadikan Google memiliki ide untuk membangun mobil otomatis.
4. Sistem bekerja sendiri tanpa mengenal waktu
Seluruh perangkat yang memiliki kemampuan saling bertukar informasi akan mampu bekerja tanpa mengenal lelah layaknya manusia. Hal ini menjadikan pekerjaan yang dilakukan akan selesai sesuai prosedur dan ekspektasi waktu. Lain halnya jika pekerjaan diberikan kepada manusia yang sering melakukan penundaan. Contohnya, petugas satpam tidak mampu memonitor seluruh ruangan di dalam gedung sesempurna sebuah sistem sensor keamanan yang selalu aktif.
5. Manusia berfokus pada pekerjaan,
bukan alat Sebagai seorang ahli IT, saya seringkali menghabiskan waktu untuk berpindah-pindah perangkat dalam menyelesaikan pekerjaan. Ini adalah aktifitas yang sangat menghabiskan waktu. Perangkat yang dapat saling bertukar informasi akan memudahkan pekerjaan sehingga saya dapat lebih berfokus pada pencapaian target. Contohnya, apabila laptop yang saya gunakan dapat mengirimkan file pekerjaan ke perangkat tablet secara otomatis, saya tak perlu repot-repot dari kantor kembali ke rumah jika terlupa membawa laptop.
Contoh IoT di Kehidupan
Sehari-hari
Contoh sederhana IoT
yang bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari seperti penerapan smart home. Sebuah
rumah bisa dikatakan sebagai smart home jika kegiatan dalam rumah tersebut
sebagian besar berbasis IoT. Sebagai contoh, untuk menyalakan lampu, rumah
tersebut sudah memakai lampu pintar yang bisa dikendalikan lewat aplikasi untuk
menyalakan dan mematikannya.
Cara kerja serupa juga
berlaku untuk perangkat elektronik pintar lainnya seperti pendingin udara,
penjernih udara, atau motion sensors. Tak hanya untuk menyalakan, pengguna juga
bisa memasang timer atau langsung mematikan berbagai perangkat pintar tersebut
dari jarak jauh jika seandainya lupa mematikannya saat meninggalkan rumah.
Selain untuk
kenyamanan, IoT juga bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan keamanan di rumah.
Melalui CCTV yang mendukung teknologi IoT, pemilik rumah bisa mengawasi
rumahnya melalui aplikasi saat sedang bepergian.
0 Comentarios